Rosary Kofi ; International Women's Day

08 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. tentu sejarah penetapatan hari perempuan Internasiomal melewati proses yang panjang. 

Gambaran perjuangan Perempuan pada Zaman Nomaden (kehidupan manusia yang selalu berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain). Zaman perpindahan manusia dari Gua ke kota, dalam buku Sarinah karangan Bung Karno menggambarkan bahwa Perempuan adalah ibu dari segala Pertanian. Dikatakan demikian karena pada zaman itu, aktivitas keseharian laki2 (suami) lebih banyak ke luar rumah untuk berburu dalam kurun waktu yang cukup lama. sedangkan perempuan yang adalah istri selalu tinggal di rumah, mengurus anak dan lain sebagainya. Kebutuhan setiap hari yang menuntut, membuat perempuan untuk mampu memunculkan suatu pemikiran cerdas yaitu menemukan cara bercocok tanam walaupun masih primitif untuk mampu mendapatkan hasil pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Perempuan sangat hebat ...... 

Dalam buku Sarinah juga menjelaskan bahwa perempuanlah pencetus pertama hukum garis keturunan.  Digambarkan demikian, karena banyak hasil pertanian, ternak dan anak perlu dimiliki secara legalitas. hal ini disebakan oleh karena Laki2 yg selalu bergonta-ganti pasangan ketika bepergian untuk berburu. Perempuan yg dengan susah payah bekerja dan mengurus anak harus dipinggirkan oleh karena kuasa laki-laki. Maka munculah hukum Peribuan (Matriarchat). Lebih tragis lagi, perempuan harus diperhadapkan dengan adat Cauvade (Sarinah, Hal. 56) yang dimana Perempuan yang dengan rasa sakit mengandung dan bersalin seakan disulap bahwa Lki2lah yang mengandung, mengadakan anak, dialah yang berhak dan menguasai. Sampai saat ini dikenal dengan Hukum Perbapaan (Patriarchat). tanpa sadar hal tersebut mendiskreditkan martabat perempuan. Perempuan yang kedudukannya dimuliakan jatuh ke kedudukan yang sangat hina.  Lagi-lagi Perempuan cukup hebat.... 

Datang pada abad 18, era industrialisme merupakan era dimana mulai adanya pabrik-pabrik yang didirikan oleh pemilik modal. Situasi tersebut, mengharuskan perempuan untuk mampu keluar dari tumah, mencari kerja, menjadi buruh pabrik. Setelah pulang kerja, perempuan harus mengurus anak, menyiapkan makanan bagi keluarga karena atas dasar kecintaannya. Walaupun capek, namun harus bekerja lagi di rumah. Pda era industrialisme tersebut juga, tenaga Perempuan lebih laku dari pada laki2, dikarenakan pribadi perempuan yang selalu sabar, patuh, takut, tidak memberontak dan lebih banyak menyelesaikan kewajibannya.  Walalupun upahnya rendah dan jam kerja yang tidak bersahabat dengannya. Namun, Perempuan selalu menurut. Amazing ..... 

Seiring berjalannya peradaban zaman yang selalu meneterbelakangkan, menomorduakan, mendiskredikan, menindas Perempuan. Munculah kelompok Feminis untuk menerobosi budaya patriarki tersebut. Banyak feminis yang memperjuangkan kesetaraan gender sesuai dengan peradaban zaman. 

Pda tahun 1908, di New York terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh buruh Perempuan demi mendapatkan jam kerja yang pendek, upah yang setimpal dan hak untuk memilih. 

Di Indonesia, tak terlepas juga dari perjuangan Perempuan yang terkenal R.A Kartini dengan bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang dan beberapa pejuang Perempuan Indonesia yang tdk sempat disebutkan.... 

Sejarah telah mencatat dan dijadikan sebagai jembatan bagi kaum Perempuan untung berjuang andil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan adalah tiang negara, apabila perempuan itu baik maka negaranya pun ikut baik dan apabila perempuannya rusak maka negaranya pun ikut rusak (kata Ibnu said)..... 

Dengan tema tahun ini yaitu Choose to Challenge yang artinya memilih untuk menantang. Merupakan tantangan bagi kaum perempuan untuk mampu memilih sesuatu yang menantang/sulit untuk bagaiman mengukur sejauh mana perjuangan untuk melawan segala ketidakadilan, segala ketertindasan, segala pendiskreditan yang dilakukan terhadap perempuan... 

Hari ini, sedikit saja sy gambarkan soal perempuan. Banyak perempuan yg merasa insecure dengan segala kelemahan dan kekurangan. Ada yag bilang perempuan itu harus cantik, harus putih, rambut lurus, postur tubuh bagus... Tidak seharusnya seperti itu, Perempuan hari ini harus lebih mengedepankan kecerdasan intelektual, pemahaman atas perjuangan perempuan akan pentingnya peranan perempuan dalam hidup bermasyarakat. Hiduplah menurut versi dan gayamu tersendiri, hidup ini bukan tentang bagaimana hidup menurut kata orang, namun hiduplah menurut apa yang menurut kamu itu baik. Tanamlah rasa percaya diri dalam diri kamu. 
Bagi saya, fase insecure it is not really me....

Janganlah tergesa-gesa meniru cara modern atau cara-cara Eropa. Janganlah juga terikat oleh rasa konservatif atau rasa sempit, tetapi cocokanlah semua barang dengan kodratnya (kata Ki Hadjar Dewantara).... 
Dewasa ini dengan teknologi yang semakin canggih, banyak perempuan yang lebih update dan terjerumus dalam keterpurukan teknologi tersebut. banyak perempuan yang lebih memilih main tik-tok, membuat video yang mana menonjolkan segala kemurahan harkat dan martabat dibandingkan dengan membaca, menulis hal positif lainnya. Sangat mengalami degradasi yang sangat pesat di era modernisasi saat ini... 
Bangunlah dan rubahlah pola pikir yang salah, mari berbenah diri ikut andil dlam segala kegiatan positif, baik dunia kampus, sekolah-sekolah, organisasi-organisasi, jangan selalu terpaku dalam kegiatan yang tidak produktif. 

Akan lebih baik jika Perempuan berdiri sebagai garda terdepan untuk melakukan diskusi,  aksi-aksi sosial, demontrasi melawan kekerasan terhadap perempuan dan lain sebagainya. 

Well untuk hari ini cukup.. And than Selamat Merayakan Hari Perempuan Internasional...

#####

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kota Kefamenanu

Perempuan adalah Tiang Negara