GMNI : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia.


GMNI adalah organisasi yang di dirikan pada tanggal 23 Maret 1954, yang dimana organisasi GMNI didirikan melalui proses peleburan 3 organisasi besar di antaranya; Gerakan Mahasiswa Merdeka (GMM), Gerakan mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) dan Gerakan Mahasiswa Marhaenis.

GMNI mempunyai motto Yaitu : Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang.

Dasar perjuangan GMNI yaitu "Marhaenisme" (Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi & Ketuhanan yang maha Esa). Sosio Nasionalisme adalah suatu asas kehidupan rakyat indonesia yang berdasarkan pada nilai-nilai semangat kebangsaan Indonesia, sedangkan Sosio Demokrasi adalah asas kehidupan rakyat Indonesia yang pemaknaannya meliputi demokrasi politik & demokrasi ekonomi, serta Ketuhanan Yang Maha Esa adalah asas kehidupan rakyat Indonesia yang berketuhanan.

Tujuan perjuangan GMNI adalah terciptanya keadilan sosial dalam kehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka dan berdaulat.

Kewajiban perjuangan GMNI (Penjabaran kewajiban Sejarah), diantaranya; Menciptakan masyarakat yang memiliki kesadaran akan sebuah revolusi dalam upaya mencapai sebuah tujuan yang lebih baik, Melakukan penyadaran kelas kepada seluruh rakyat tentang sejarah ketertindasan bangsa sampai saat ini, Membangkitkan perlawanan rakyat terhadap segala bentuk-bentuk penindasan dan penghisapan, Membangun nilai-nilai kegotong-royongan sebagai manifestasi cita-cita kehidupan negara, bangsa dan Membangun progressifitas revolusioner gerakan sebagai alat percepatan menuju cita-cita Sosialisme Indonesia.

Sifat perjuangan GMNI adalah berjuang bersama-sama dengan seluruh kekuatan rakyat dalam sebuah massa aksi.
Oleh karena itu, machvorming menjadi satu syarat pokok perjuangan GMNI dalam sebuah revolusi melawan musuh-musuh GMNI.

Perjuangan GMNI adalah sebuah revolusi yang bertujuan untuk melawan musuh-musuh GMNI.

Siapa musuh-musuh GMNI..?? Musuh-musuh perjuangan GMNI yaitu :

Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme.
Neo liberalisme adalah runtutan dari sejarah perkembangan kapitalisme dunia yang telah berlangsung dua abad lamamanya. Neo Liberalisme berakar dari ekonomi neo-klasik, yang menuntut kebebasan dari campur tangan negara terhadap segala kegiatan ekonomi, karena negara di anggap sebagai penghalang berjalanya mekanisme pasar, yang berarti juga sebagai penghalang terwujudnya pertumbuhan ekonomi.

Neo Imperialisme adalah fenomena baru paska perang dunia kedua yang berkembang dalam kedok pemberian kemerdekaan bagi negara-negara jajahan, namun kedaulatannya tetap di bawah kekuatan politik negara penjajah.

Feodalisme.
Sejarah bangsa-bangsa di seluruh wilayah nusantara, kaum marhaen (kaum tertindas) di Indonesia telah diperintah oleh Raja-raja kerajaan Hindustan dalam tatanan kehidupan feodal.
Kaum marhaen hanya menjadi alat kepuasan para raja dengan segala bala keningratannya.
Kaum marhaen tidak memiliki hak menentukan nasibnya sendiri, dan akibat sistem feodalisme yang berlangsung selama berpuluh-puluh abad tersebut telah membentuk mental masyarakat Indonesia yang lemah, tidak percaya diri, sungkan terhadap kelas yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang lebih tinggi.

Kekuatan Kontra Revolusi.
Kekuatan kontra revolusi yang menjadi musuh utama GMNI adalah : kaum kapitalis, tuan-tuan tanah, para komprador, kaum federalis yang mengiginkan perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kaum ortodoks, konservatif dan kaum doktriner formalistik, kaum oportunis, politisi-politisi korup, serta sekumpulan-sekumpulan penguasah, yang selama ini telah menjadi para pelaku yang membawa bangsa ini dalam kungkungan kekuatan kapitalisme global.

Oleh karena itu, GMNI perlu membasmi musuh-musuh GMNI mengunakan alat-alat perjuangan yaitu: semua kekuatan-kekuatan elemen bangsa yang memiliki kesesuaian dengan cita-cita organisasi dengan mewujudkan Sosialisme Indonesia (masyarakat yang adil dan makmur) dalam kerangka TRI SAKTI  "Berdaulat di bidang politik, Betdikari di bidang ekonomi dan Berkepribadian di bidang kebudayaan".

Merdeka...!!!
GMNI...Jaya...!!!
Marhaen...Menang...!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kota Kefamenanu

Perempuan adalah Tiang Negara